PM Israel Ariel Sharon telah memerintahkan diteruskannya pembangunan dinding pemisah Tepi Barat, meskipun Mahkamah Internasional telah mengeluarkan keputusan tidak mengikat yang menyatakan pembangunan dinding itu melanggar hukum internasional.
Perintah Sharon itu dikeluarkan 48 jam setelah Mahkamah Internasional mengambil keputusan dinding tidak sah itu harus dibongkar.
Beberapa jam sebelum perintah Sharon hari Ahad itu, militan Palestina meledakkan bom dekat stasiun bis di Tel Aviv menewaskan seorang prajurit Israel dan mencederai lebih dari 20 orang.
PM Sharon mengaitkan ledakan itu dengan keputusan Mahkamah Internasional, mengatakan keputusan itu akan mendorong kaum militan untuk menyerang Israel.
Brigade Syuhada Al Aqsa, sebuah kelompok militan yang terkait dengan gerakan Al Fatah pimpinan Yasser Arafat, menyatakan bertanggung-jawab. Dikatakan serangan itu adalah balasan atas pembunuhan yang dilakukan oleh Israel di Tepi Barat dan Gaza.