Pasukan keamanan Arab Saudi telah menangkap puluhan demonstran di tiga kota saat polisi membubarkan aksi protes menentang pemerintah untuk yang kedua kalinya dalam dua pekan. Kantor berita resmi Arab Saudi mengatakan polisi sedang menanyai orang-orang yang ditahan dalam aksi protes di Jeddah, Hail dan Damman Kamis kemarin. Demonstrasi itu diserukan oleh Gerakan Reformasi Islam di Arabia yang berkedudukan di luar negeri, meskipun Arab Saudi sudah memperingatkan hukuman bagi mereka yang melanggar undang-undang larangan unjuk rasa. Pekan lalu polisi menahan 271 demonstran di Riyadh. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan telah mengajukan 83 diantara mereka ke pengadilan.
Sementara itu, seorang pejabat Arab Saudi mengatakan kerajaan itu telah menahan hampir 600 tersangka teroris sejak pengeboman bulan Mei atas sebuah kompleks perumahan di ibukota Riyadh. Dutabesar Arab Saudi untuk Inggris, Pangeran Turki al-Faisal mengatakan di London Kamis kemarin bahwa sekitar 190 dari yang ditahan sudah dibebaskan. Katanya antara 70 sampai 90 tersangka lain telah dikenakan dakwaan dan akan diadili, sedang tersangka lainnya masih di-interogasi. Pangeran Turki juga menjawab kecaman bahwa sistem pendidikan kerajaan itu menjadi tempat bersemi para ekstremis keagamaan. Katanya, guru-guru, sekolah-sekolah dan kurikulum telah menjalani penilikan dan perubahan. Dia juga menyebut upaya Arab Saudi untuk melacak sumbangan amal guna memastikan sumbangan itu tidak jatuh ke tangan kelompok-kelompok teroris.