Tautan-tautan Akses

BRUCE HUTTON: PENYANYI LAGU-LAGU RAKYAT AS - 2003-08-12


Jika kita mendengar suara banjo (mirip gitar tetapi lebih kecil dan bundar) tentu kita teringat pada musik rakyat, terutama yang sering didengar dalam film-film yang menggambarkan suasana di kawasan pedesaan Amerika. Jenis musik semacam itu sering dimainkan oleh Bruce Hutton, yang memang telah menggeluti profesinya itu selama puluhan tahun. Di samping memainkan banjonya, Bruce juga menyanyikan lagu-lagu rakyat atau folk song, di manapun baik di Amerika maupun di luar negeri untuk memperkenalkan musik tradisional rakyat Amerika. Kepada VOA yang saat itu sedang meliput pertunjukannya di depan anak-anak dalam program musik musim panas, Bruce mengaku senang mengadakan pentas di belahan dunia lain. Ia pernah melawat ke India, Thailand dan Indonesia. Di dalam negeri sendiri, Bruce juga pernah manggung di gedung pertunjukan bergengsi, Kennedy Center, Washington, D.C.

Alat musik yang digunakan selain banjo, gitar, harmonika, ukulele, mandolin, jug band instruments (kazoo, papan cuci, ember atau washtub bass, peluit dan sendok) serta limberjacks. Lagu-lagu yang dinyanyikan mencerminkan sejarah dan kehidupan rakyat Amerika, seperti di peternakan dan daerah perairan sungai Missisippi. Hampir dalam setiap pertunjukan, Bruce membawa seperangkat alat-alat musiknya itu, dan ia juga memainkannya satu persatu. Terlebih pula, jika penontonnya anak-anak, sekaligus untuk menambah pengetahuan bagi mereka, Bruce selalu menjelaskan kepada mereka perbedaan suara antara satu alat musik dengan lainnya, serta penggunaannya. Penonton yang terdiri atas anak-anak dan dewasa, diberi kesempatan untuk mencoba alat-alat musik miliknya itu. Meja tempat alat musik itu ditempatkan, digelar dengan quilt, sulaman kain perca sebagai salah satu ciri khas kerajinan rakyat Amerika.

Musik tradisional yang dia perkenalkan, dari Selatan daerah Appalachians, New England sampai musik blues dari Memphis dan Missisippi. Pada pertunjukannya itu, Bruce memperkenalkan jug band yang menggunakan seperangkat alat musik tradisional, gabungan antara papan cuci yang dimainkan dengan cara digaruk dengan sendok, kazoo (alat musik tiup semacam terompet yang dilingkarkan di leher), dan washtub bass, ember yang menciptakan bunyi bas. Bruce Hutton selalu melibatkan penontonnya dalam dialog dan menyanyi bersama, sehingga acara lebih menarik dan berkesan.

Jika Anda tertarik pada musik ini, bisa mengunjungi situsnya di: hutton@fsgw.org. Salah satu pentasnya juga direkam oleh VOA-TV dan dapat Anda saksikan dalam acara Dunia Kita, yang akan disiarkan oleh Metro TV pada hari Senin, bulan September depan.

@ Puspita Sariwati

XS
SM
MD
LG