Parlemen Jepang telah menyetujui rancangan undang-undang yang mengesahkan angkatan bersenjatanya membantu usaha pembangunan yang dipimpin Amerika di Irak. Walaupun ada tentangan dari beberapa partai oposisi untuk menghambat pemungutan suara, partai yang berkuasa di majelis tinggi menyetujui rancangan itu Sabtu pagi. Majelis rendah menyetujuinya 3 minggu lalu. Perdana Menteri Junichiro Koizumi berusaha keras menggolkan rancangan tersebut, yang mengesahkan pengiriman pasukan Jepang sebagai dukungan non-tempur bagi pasukan yang dipimpin Amerika di Irak. Pemerintah Jepangg mengatakan kontingen Jepang beranggotakan 1000 tentara diperkirakan akan dikirim ke Irak tahun ini. Para penentangnya mengatakan misi tersebut akan melanggar undang-undang dasar Jepang dan menempatkan pasukan Jepang dalam bahaya.