Panglima TNI mengatakan pasukannya tidak membutuhkan dana pelatihan yang diblokir oleh DPR AS pekan ini. Jenderal Endriartono Sutarto memberitahu wartawan hari ini di Jakarta bahwa pihak militer Indonesia tidak pernah meminta bantuan apapun dari AS. Rabu lalu DPR AS menyetujui RUU yang menghentikan pendidikan dan pelatihan militer bagi Indonesia sampai negara itu selesai melakukan investigasi pembunuhan 2 guru AS di propinsi Papua. Senat AS juga sedang mempertimbangkan langkah serupa. Kedua guru tadi tewas dan 8 orang lainnya cedera setahun lalu, pada bulan Agustus 2002, sewaktu kawanan bersenjata tak dikenal menembak dari lokasi tersembunyi. Laporan awal mensinyalir pihak militer Indonesia kemungkinan terlibat dalam insiden tsb.