Militer yang berkuasa di Birma telah mengecam tindakan Amerika untuk mengenakan sanksi lebih berat terhadap negaranya, menyamakan langkah itu dengan langkah yang diambil terhadap senjata pemusnah masal. Jurubicara untuk rezim itu mengatakan, orang akan kehilangan pekerjaan karena langkah semacam itu dan merugikan bidang perawatan kesehatan dan pendidikan di negara yang semakin miskin itu. Hari Selasa, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika dengan suara banyak memutuskan untuk mengenakan sanksi baru terhadap Birma. Sanksi itu, yang mencakup larangan semua impor dari Birma, masih harus disesuaikan dengan langkah sama yang disetujui oleh Senat Amerika bulan lalu, dan kemudian ditandatangani oleh Presiden Bush sebelum menjadi undang-undang.