Pemimpin kelompok Syiah terbesar di Irak mengatakan, Irak yang baru harus memiliki pemerintahan Islam yang bebas dari pengaruh negara lain.
Ayatollah Mohammed Baqir al-Hakim kemarin pulang ke Irak setelah tinggal di pengasingan selama 23 tahun di Iran.
Berbicara di depan sekitar 100 ribu orang pendukungnya di dekat Basra ia mengatakan, mereka tidak boleh menerima pemerintahan yang dibentuk oleh negara lain.
Amerika mengatakan, tentara Amerika dan Inggris akan berada di Irak selama berbulan bulan yang akan datang, sampai terbentuk pemerintahan yang stabil.