Irak menolak usaha DK PBB untuk menghidupkan kembali program bantuan pangan bagi Irak dibawah pimpinan sekretaris-jenderal PBB Kofi Annan. Kata wakil Presiden Irak, Taha Yassin Ramadan, keputusan PBB itu tidak sah dan tidak bisa dijalankan. Katanya, Irak harus ikut dalam melaksanakan program pertukaran minyak untuk pangan, yang menggunakan hasil ekspor minyak Irak untuk membeli pangan dan obat-obatan. Kofi Annan menghentikan program itu tanggal 17 Maret, dan menarik semua petugas PBB dari Irak, sebelum dimulainya serangan Amerika. Sementara itu, Menteri Penerangan Irak Mohammad Said al-Shahaf menuduh tentara Inggris telah membakar gudang makanan di kota Basra yang terkepung itu. Katanya, 75,000 ton bahan makanan musnah; tapi laporan Irak itu belum bisa dikonfirmasikan oleh pihak independen.