Pasukan pemelihara perdamaian internasional di Afganistan berencana akan meningkatkan perondaan di seluruh ibukota Afganistan, Kabul, karena terjadinya pengeboman maut Jumat baru lalu.
Jurubicara ISAF, yakni Pasukan Bantuan Keamanan Internasional, Letnan Kolonel Jerman, Thomas Lobbering, mengatakan, para pejabat tidak tahu siapa dalang pengeboman yang menewaskan seorang interpreter Afghanistan, dan melukai seorang tentara Belanda. Ledakan di pinggir jalan itu diledakkan dari jauh di pinggiran Kabul, ketika sebuah kendaraan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional lewat.
Jurubicara itu mengatakan, investigasi sekarang dilakukan, namun sejauh ini tidak seorangpun ditahan berkenaan dengan ledakan tadi.
Insiden itu merupakan serangan maut pertama terhadap pasukan pemelihara perdamaian multi-bangsa sejak pasukan itu berfungsi di Kabul menjelang akhir tahun 2001, meskipun sebelumnya telah terjadi beberapa serangan dengan granat.
Jerman dan Belanda bersama memimpin hampir 5 ribu pasukan pemelihara perdamaian internasional di Kabul.