Para pejabat AS mengatakan, seorang anggota senior jaringan teroris as-Qaida - Khalid Shaikh Mohammad - yang tertangkap di Islamabad dan diserahkan kepada AS telah dibawa keluar Pakistan untuk diinterogasi. Sebelumnya, para pejabat Pakisitan mengatakan mereka menangkap Khalid Shaikh Mohammad Saptu pagi, bersama dua pria lain. Tersangka kelahiran Kuwait, umur 37 tahun itu, diduga telah menjadi perencana utama serangan-serangan teroris 11 Sept 2001 di New York dan Washington, DC. Dia didakwa di AS karena terlibat dalam komplotan yang gagal untuk mengebom sebuah pesawat terbang penumpang AS di Asia dan telah dikaitkan dengan pengeboman-pengeboman terhadap Kedutaan-kedutaan Besar AS di Afrika dan juga dalam serangan terhadap kapal parang AS di Yaman.
Khalid Shaikh Mohammad berhasil menghindari penangkapan oleh pihak berwajib hampir 10 tahun dan hampir tertangkap beberapa kali. Warga etnis Pakistan, yang besar di Kuwait, masuk perguruan tinggi di Negara-bagian North Carolina, AS sebelah selatan, di mana dia belajar ilmu teknik dalam tahun 1980-an. Dia pergi ke Afghanistan untuk bergabung dengan pemberontak yang memerangi tentara darat Sovyet dan kemudian naik ke jenjang kedudukan penting di organisasi teroris al-Qaida. Diberitakan dia menduduki jabatan untuk mengetahui identitas, lokasi dan rencana operasi al-Qaida.
Pihak berwajib mengatakan Khalid Sheikh Mohammad memainkan peran penting dalam mengatur masalah keuangan bagi al-Qaida dan mungkin memiliki informasi mengenai di mana buronan al-Qaida Osama bin-Laden, dan juga tempat bekas pemimpin Taliban yang telah digulingkan -- Mullah Mohammad Omar.
Para pejabat mengatakan tersangka tampaknaya menjadi perencana utama serangan teroris 11 Sept dan mungkin telah memainkan peranan penting dalam mengadakan kontak antara para pemabajak bunuh-diri dan pimpinan al-Qaida. Dia juga diduga menjadi paman Ramzi Yousef, yang sekarang di penjara AS karena berkomplot dalam tahun 1993 untuk mengebom Pusat Perdagangan Sedunia, New York.