Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan ia bersedia memulai lagi pembicaraan dengan Kamboja mengenai penyidangan kejahatan perang bagi para tokoh Khmer Merah jika negara-negara anggota memberinya mandat untuk berbuat demikian. Perundingan selama empat-setengah tahun terhenti bulan Februari karena keprihatinan PBB bahwa pengadilan yang diusulkan itu nantinya tidak objektif, berat sebelah dan tidak independen. Jurubicara PBB Fred Eckhard hari ini mengatakan bahwa Kofi Annan akan membuka lagi pembicaraan jika Dewan Keamanan atau Majelis Umum menjelaskan persyaratan apa yang mereka inginkan dari Kamboja. Belum ada tokoh Khmer Merah yang diadili karena kejahatan terhadap kemanusiaan sekalipun sudah dipersalahkan atas kurang lebih 1,7 juta kematian semasa pemerintahn mereka yang brutal.