Amerika Serikat meningkatkan kecaman terhadap program land-reform Zimbabwe sementara pejabat-pejabat di sana terus menangkap petani-petani kulit putih yang tidak mempedulikan perintah pengusiran pemerintah. Jurubicara Departemen Luar Negri Amerika Philip Reeker hari Senin mengatakan Amerika Serikat merasa ngeri terhadap kampanye Zimbabwe yang tidak masuk akal, yang mengusir petani-petani komersial yang menolak mengosongkan tanah mereka selambat-lambatnya 18 Agustus. Pemerintah Zimbabwe mengatakan land-reform itu - dimana tanah-tanah pertanian milik petani kulit putih akan diberikan kepada penduduk kulit hitam yang tidak mempunyai tanah - ditujukan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Inggris dulu.