Harian Filipina The PHILIPPINE DAILY INQUIRER mengabarkan bahwa Wakil Presiden Filipina Teofisto Guingona, yang berselisih pendapat megenai kebijakan dengan Presiden Gloria Arroyo, dipastikan akan mengundurkan diri sebagai Mentri Luar Negeri. Harian terkemuka yang terbit di Manila itu mengatakan dalam sebuah berita halaman depan hari Ahad bahwa Guingona "akhirnya tunduk pada tekanan." Istana Presiden diliputi kebingungan politik ketika mengumumkan sepucuk surat tertanggal 20 Juni yang ditandatangani oleh Presiden Arroyo yang mengumumkan bahwa Guingona melepaskan tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri. Surat itu, yang dialamatkan kepada Guingona, minta kepadanya agar tetap memegang jabatan sebagai penasihat Presiden dalam masalah-masalah luar negri. Istana mencabut pengumuman itu beberapa jam kemudian setelah Guingona mengatakan ia belum mengundurkan diri. Guingona dan Presiden Arroyo diketahui berselisih mengenai kehadiran pasukan Amerika di Filipina selatan yang membantu melatih tentara setempat memerangi kelompok pemberontak Abu Sayyaf.