Arab Saudi mengatakan hanya bangsa Palestina yang dapat memilih pemimpin mereka. Dan pernyataan Arab Saudi ini menjauhkan negara itu dari seruan Presiden Bush akan pemimpin baru Palestina yang tidak “berkompromi dengan teror.” Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud al-Faisal mengatakan siapapun yang dipilih oleh rakyat Palestina harus diterima oleh masyarakat internasional. Pangeran itu mengatakan Arab Saudi akan meminta penjelasan mengenai sikap Amerika. Sebelumnya hari ini, seorang jurubicara Palestina mengatakan Yasser Arafat akan mencalonkan diri untuk dipilih kembali dalam pemilu yang dijadwalkan bulan Januari depan. Dalam pidatonya hari Senin, Presiden Bush mengatakan rakyat Palestina memerlukan pemimpin baru untuk meratakan jalan bagi penegakan negara Palestina. Washington sedang mengusahakan dukungan pada kebijakan Bush itu dari negara-negara Arab, terutama Arab Saudi, Mesir, dan Yordania.