Pakistan, Inggris dan Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi krisis penerbangan di negara tetangga Afghanistan, dimana ribuan jamaah haji menunggu-nunggu pesawat yang akan mengangkut mereka ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ribuan jamaah haji Afghanistan telah membayar 1.500 dolar tiap tiket untuk terbang ke kota suci Makkah. Tetapi pesawat perusahaan penerbangan nasional Afghanistan hanya sebuah yang dapat digunakan, dan banyak penerbangan yang dijanjikan tidak dapat diwujudkan. Radio resmi Pakistan mengatakan Presiden Pervez Musharraf mengirim sebuah pesawat penumpang Pakistan ke Kabul hari Ahad untuk mengangkut hampir 300 jamaah haji, sesudah pemimpin sementara Afghanistan Hamid Karzai minta bantuan. Arab Saudi juga mengirim pesawat-pesawtnya ke Kabul hari ini, sementara Inggris mengerahkan empat pesawat angkut militer untuk melakukan upaya yang sama. Kurang lebih dua juta umat Muslim akan memenuhi kota Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan pemerintah Arab Saudi telah memperingatkan agar para jamaah tidak melakukan kegiatan politik. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pihak berwenang Arab Saudi akan menggunakan kekerasan jika perlu untuk menghentikan kegiatan yang tidak termasuk upacara pelaksanaan ibadah haji. Ibadah haji tersebut merupakan yang pertama sejak serangan 11 September di Amerika Serikat dan serangan militer Amerika di Afganistan. Penugasan petugas keamanan yang lebih besar juga sebagai tindakan berjaga-jaga untuk mencegah kebakaran dan desak-desakan yang menelan banyak korban tewas yang telah mengganggu pelaksanaan ibadah haji pada tahun-tahun sebelumnya.