Polisi di Filipina telah menahan beberapa pria dengan tuduhan memiliki hubungan dengan teroris serta menemukan sebuah wadah besar berisi penuh dengan bahan peledak yang dimaksudkan untuk menyerang negara-negara Asia Tenggara. Pihak militer mengungkapkan tersangka teroris Indonesia Farthur Rohman Al-Ghozi ditangkap tanggal 15 Januari lalu di pusat kota Manila. Ia kemudian memberikan informasi mengenai adanya sebuah pangkalan teroris di kota General Santos, sekitar 1080 kilometer sebelah selatan Manila. Mengikuti petunjuknya tersebut, polisi dan pasukan tentara menemukan seribu kilogram TNT, peralatan peledak dan gulungan-gulungan kabel peledak, bersama-sama dengan sejumlah senapan otomatis. Polisi dan tentara juga menahan 3 orang Filipina Muslim dalam razia Kamis kemarin. Polisi dan tentara mengeluarkan pernyataan bersama hari ini yang menuduh Al-Ghozi, alias Abu Saad, sebagai anggota kelompok Jemaah Islamiyah, yang dicurigai terlibat dalam serangkaian pemboman di sekitar Manila. Tim penyelidik sedang memeriksa kemungkinan adanya kaitan Al-Ghozi dengan Al-Qaida.