Rombongan pertama tawanan Taliban dan Al Qaeda tiba di pangkalan Angkatan Laut Amerika di Guantanamo, Kuba. Pengamanan sangat ketat ketika ke-20 orang tawanan yang diborgol dan ditutup wajahnya itu digiring keluar dari pesawat. Para pejabat militer Amerika mengatakan, rombongan pertama ini adalah unsur-unsur paling jahat dari 445 orang anggota Taliban dan Al Qaeda yang menjadi tawanan. Para panglima Amerika mengatakan, rombongan-rombongan lebih besar akan diangkut ke Guantanamo dalam beberapa hari ini. Amnesti International menyatakan keprihatinan mengenai kondisi di Guantanamo. Pengamanan yang sangat ketat diberlakukan di tempat para tawanan itu disekap. Setiap tawanan menghuni sebuah sel berukuran dua kali dua setengah meter. Menteri Pertahanan Amerika Donald Rumsfeld mengatakan, mereka itu tidak diperlakukan sebagai tawanan perang, tetapi sebagai pelaku perang ilegal, yang tidak berhak mendapat perlindungan sebagai tawanan perang, sesuai dengan Konvensi Jenewa.
Sebelumnya, Menlu Amerika Colin Powell mengatakan akan berkunjung ke Afghanistan minggu depan. Kata Powell kepada wartawan hari Jumat, dia akan menggunakan kesempatan itu untuk berkenalan dengan para pemimpin Afghanistan yang baru, sambil membicarakan kebutuhan bantuan bagi pembangunan kembali negeri yang rusak karena perang itu. Setelah kunjungan ke Kabul, menteri Colin Powell akan menghadiri konperensi tentang Afghanistan yang akan diadakan di Tokyo tanggal 21 Januari. Powell juga akan singgah di India dan Pakistan guna membahas sengketa antara kedua negara pemilik senjata nuklir itu. Sementara itu, departemen pertahanan Amerika melaporkan bahwa 20 orang bekas pejuang Taliban dan al-Qaida yang dirantai dan ditutupi kepalanya, telah tiba di pangkalan angkatan laut Amerika di Guantanamo, Kuba. Di Afghanistan, tentara Amerika hari Jumat memeriksa kawasan sekitar lapangan terbang kandahar dimana terjadi penembakan ketika pesawat pengangkut yang membawa pejuang Taliban itu sedang tinggal landas Kamis malam. Kata jurubicara tentara, tidak ada korban dalam penembakan itu, dan insiden tadi agaknya tidak ada hubungannya dengan keberangkatan para pejuang Taliban itu.