Tautan-tautan Akses

AS Terus Bom Posisi Al-Qaeda, Uni Eropa Sepakat Kirim Pasukan Perdamaian - 2001-12-15


Pesawat-pesawat tempur Amerika menggempur posisi-posisi Al Qaeda lagi di pegunungan di Afghanistan bagian timur, sementara pasukan darat melanjutkan usaha memburu Osama bin Laden. Bom-bom menimbulkan asap dan debu tebal di Tora Bora pagi tadi, dimana ratusan orang anggota Al Qaeda diduga mempertahankan jaringan gua dan terowongan. Menteri Pertahanan Amerika Donald Rumsfeld mengatakan, lebih dari 180 bom dijatuhkian di kawasan itu hari Jumat, dan 240 hari Kamis. Rumsfeld mengatakan, pertempuran sengit masih berkobar, dengan pasukan Afghanistan melakukan pertempuran darat, sementara pasukan khusus Amerika mengarahkan serangan udara. Ia juga melaporkan bahwa sekitar 50 orang anggota Al Wqaeda menyerahkan diri hari Jumat, dan pasukan Afghanistan mendesak sejauh dua kilometer dalam waktu kurang dari sehari. Menurut Menteri Rumsfeld, wilayah yang dikuasai Al Qaeda semakin sempit, dan jalur bagi Osama bin Laden untuk meloloskan diri semakin sempit. Rumsfeld mengatakan hal itu sementara memulai lawatan ke kawasan itu. Saat ini ia berada di Azerbaijan, dan akan singgah di Armenia, Georgia dan Uzbekistan.

Sementara, para pemimpin Uni Eropa yang melakukan KTT dua hari di dekat Brussel mengatakan, beberapa negara Eropa akan memberikan sumbangan pasukan untuk pasukan PBB di Afghanistan. Beberapa negara anggota membantah pengumuman sebelumnya bahwa ke-15 negara Uni Eropa akan mewakili pasukan perdamaian secara keseluruhan. Para pejabat mengatakan, Uni Eropa tidak memiliki sumberdaya untuk membentuk pasukan perdamaian tanpa bantuan pihak lain. Menlu Belgia, yang merangkap sebagai presiden Uni Eropa, mengatakan kemarin, Uni Eropa akan menyumbangkan pasukan sebesar tiga sampai empat ribu orang tentara. Inggris diduga akan memimpin pasukan perdamaian PBB di Afghanistan.

Dilain pihak, usaha PBB untuk mengirim bantuan pangan dan obat-obatan ke Afghanistan mengalami kemunduran karena buruknya kondisi jembatan antara Uzbekistan dan Afghanistan, yang baru saja dibuka kembali. Para pejabat PBB mengatakan, Jembatan Persahabatan dalam kondisi begitu buruk sehingga tidak dapat lagi digunakan sebelum diperbaiki. Jembatan itu dibuka kembali hari Minggu yang lalu, untuk pertamakalinya dalam empat tahun, dengan pengiriman bantuan menggunakan kereta api. Program Pangan Sedunia kemudian menggunakan truk dan kapal tunda, namun cuaca musim dingin membuat pengiriman berlangsung lamban. Sementara itu, badan-badan pengungsi memperingatkan rakyat Afghanistan agar tidak terburu-buru pulang karena bahaya musim dingin, dan situasi keamanan di banyak bagian Afghanistan, termasuk banyaknya ranjau darat.

XS
SM
MD
LG