Mentri Pertahanan Amerika Donald Rumsfeld mengatakan para pejuang pro-Taleban yang mempertahankan kota benteng Afghanistan, Kandahar akan dibunuh jika mereka tidak menyerah. Berbicara di televisi Amerika hari Ahad, Mentri Rumsfeld mengatakan ribuan teroris al Qaida dan Taleban sponsor mereka bertahan di kota di selatan yang terkepung itu. Ia mengatakan ia berharap Taleban akan meletakkan senjata mereka dan menyelamatkan kota itu dari kehancuran. Tetapi ia mengatakan ia tidak mengharap pejuang-pejuang al Qaida kelahiran asing akan mendengarkan seruan Amerika agar menyerah. Ia juga memperingatkan korban lebih jauh lagi dalam koalisi pimpinan Amerika hendaknya diantisipasi, dan mengatakan bala bantuan mungkin akan diperlukan untuk membebaskan kota itu. Sementara Mentri Rumsfeld berbicara, gelombang pesawat terbang Amerika terus mengebom Kandahar, dalam salah satu serangan udara terberat terhadap benteng Taleban terakhir.
Sementara, berita-berita di media mengatakan pasukan Amerika di Afghanistan telah menahan seorang Amerika yang bertempur di pihak Taleban di Kunduz dan selamat dari pembrontakan berdarah oleh tawanan-tawanan perang pro Taleban dekat Mazar-e-Sharif. Televisi CNN mengatakan pejabat-pejabat Amerika mengkorfirmasi orang itu seorang Amerika. Orang itu menyatakan kepada CNN bahwa namanya John Walker. Ia mengatakan kepada para wartawan hari Ahad bahwa ia masuk Islam dan bergabung dengan Taleban enam bulan yang lalu. Ia mengatakan ia mengadakan kontak dengan Taleban ketika ia belajar Al Quraan di Pakistan. Berita-berita itu menggambarkan ia seorang Amerika berkulit putih, berusia kurang lebih 20 tahun. Walker mengatakan ia menderita luka-luka tembakan ketika terjadi pembrontakan di penjara benteng dekat Mazar-e-Sharif, yang berakhir hari Sabtu ketika kurang lebih 80 orang yang bertahan keluar dari ruang Bawah tanah yang penuh dengan mayat. Pasukan khusus Amerika memastikan Walket menerima perawatan medis tetapi sekarang menahannya.