Para anggota badan lagislatif tertinggi Indonesia menyambut positif pidato kenegaraan Presiden Megawati Sukarnoputri hari Kamis lalu. Dalam pidatonya Megawati memberi gambaran suram mengenai perekonomian dan menyerukan diakhirinya kampanye pemboman yang dipimpin Amerika di Afganistan selama bulan suci Ramadan dan libur Natal. Tiga partai terbesar di Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan resmi menerima pidato Megawati itu hari Jumat, tetapi meminta supaya presiden merumuskan satu rancangan untuk menstabilkan perekonomian Indonesia yang hancur. Presiden Megawati memegang tampuk kekuasaan tiga bulan lalu, dengan mewarisi ekonomi yang terpuruk sebagai akibat kelesuan ekonomi global dan efek krisis moneter Asia tahun 1997 yang berlarut-larut. Pidatonya tidak mengemukakan sesuatu prakarsa baru untuk menanggulangi masalah ekonomi negara itu.