Tautan-tautan Akses

Perusahaan Dot Com Banyak Gulung Tikar - 2001-06-25


Bisnis lewat internet, yang ditunjang oleh industri komputer dan jaringan internet yang tidak mengenal batas-batas negara,pernah merajai dunia perdagangan. Ribuan perusahaan yang punya nama belakang dot com, muncul dalam jaringan internet dan menawarkan segala jenis barang dan jasa.

Sebagian pakar industri pernah memperkirakan bahwa bisnis dot com, yang disebut sebagai "sistem perekonomian baru", akhirnya akan mengalahkan cara perdagangan tradisional atau "sistem perekonomian lama," dan mengakibatkan bangkrutnya banyak bidang usaha yang masih mengandalkan gedung, toko dan pramuniaga.

Tapi setelah mengalami masa jaya yang singkat, justru banyak perusahaan dot com gulung tikar, dan kata sebuah studi paling baru, lebih dari 100,000 orang kehilangan pekerjaan sejak permulaan tahun 2,000 saja.

Kata John Challenger, pejabat sebuah perusahaan riset bisnis, ketika arus ekonomi berbalik, yang jadi korban pertama-tama adalah perusahaan yang melakukan bisnis semata-mata lewat jaringan internet. Sedangkan perusahaan tradisional yang memperluas bidang usahanya lewat internet masih bisa bertahan. Kata Challenger lagi, banyak perusahaan campuran seperti itu sekarang mulai mengurangi staff mereka yang ditugaskan untuk mengurus bisnis lewat internet.

Salah seorang korban ambruknya bisnis dot com lewat internet itu adalah Mike Schlenz, seorang pakar komputer berumur 35 tahun dari Silicon Valley di California, yang sekarang terpaksa tinggal di rumah penampungan orang gelandangan.

Sebelum kehilangan pekerjaannya, Schlenz punya penghasilan 60,000 dollar per tahun sebagai kontraktor freelance yang membangun jaringan komputer bagi banyak perusahaan dot com. Korban lainnya adalah John Sacrosante, yang tadinya punya penghasilan 100,000 dollar per tahun sebagai pakar database. Tapi minggu lalu dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-39 di panti orang miskin di kota San Jose, dekat San Fransisco.

Kantor berita Associated Press melaporkan, 30 dari 100 orang yang tinggal di panti orang miskin itu adalah para pekerja teknologi tinggi yang kehilangan pekerjaan mereka. Kata Robbie Reinhart, pejabat perusahaan InnVision yang mengurus beberapa rumah penampungan seperti itu di kawasan San Jose, banyak penganggur kelas baru itu adalah orang-orang yang punya ijazah perguruan tinggi.

Di kawasan San Fransisco saja tingkat pengangguran yang disebabkan bangkrutnya perusahaan dot com naik sampai 4,2 persen bulan Mei tahun ini, dibanding hanya 2,6 persen tahun lalu.

Konsultan industri komputer dan internet, serta kontraktor teknis yang merupakan tulang punggung industri dot com, yang tadinya punya rumah dan mobil bagus, sekarang terpaksa hidup dari uang santunan pengangguran atau jaminan sosial yang berjumlah antara 40 sampai 230 dollar seminggunya. Jumlah itu tidak cukup untuk membayar sewa apartemen sederhana.

Kata pakar ilmu jiwa Ilene Philipson dari Universitas California di Berkeley, para penganggur jenis baru ini tadinya justru adalah orang-orang yang bekerja paling keras, sekitar 10 sampai 15 jam seharinya, dan kadang-kadang tidur di kantor karena tidak sempat pulang ke rumah.

Tempat penampungan dimana Mike Schlenz dan John Sacrosante tinggal punya peraturan yang sama bagi semua penghuninya; yaitu mereka boleh tinggal disana selama satu bulan tanpa bayar. Tapi setelah itu mereka harus membayar 45 dollar seminggu, apakah punya pekerjaan atau tidak.

Salah satu keuntungan penganggur intellektual itu adalah kenyataan bahwa mereka punya keahlian khusus yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Laporan terakhir mengatakan, Sacrosante dan tiga orang bekas pekerja teknologi tinggi yang tinggal di rumah penampungan itu sedang menyiapkan sebuah perusahaan baru yang akan bergerak dalam bidang penjualan komputer jenis baru yang bisa dipakai sebagai perhiasan.

XS
SM
MD
LG