Seorang pejabat senior Yugoslavia mengatakan, bekas presiden Slobodan Milosevic dapat diekstradisi dalam beberapa hari, setelah pemerintah mengeluarkan dekrit untuk bekerjasama dengan Mahkamah Kejahatan Perang di Den Haag.
Dekrit itu mulai berlaku hari ini, sehari setelah diumumkan. Dekrit tadi menggariskan prosedur hukum untuk mengekstradisi tersangka kejahatan perang, tetapi tidak menyatakan bahwa para tersangka akan secara otomatis diekstradisi.
Wakil PM Miroljub Labus menyatakan, tidak disangsikan, Milosevic dan para tersangka kejahatan perang lain akan diserahkan ke Mahkamah Den Haag.
Seorang pejabat Amerika menyebut dekrit itu sebagai langkah positif dan mengatakan, Washington akan mengamati langkah Beograd berikutnya.
Sementara itu, para pemimpin anggota minoritas pemerintah koalisi Yugoslavia hari ini mungkin akan memutuskan apakah akan meninggalkan koalisi. Para menteri dari Partai Rakyat Sosialis Montenegro mengatakan, mereka akan mengundurkan diri kalau diminta oleh pimpinan partai, sehubungan dengan sikap partai itu yang menentang dekrit mengenai ekstradisi tersangka penjahat perang.