Tautan-tautan Akses

Inggris Minta Maaf kepada Bekas Transmigran Anak-Anak


<!-- IMAGE -->

Para bekas transmigran anak-anak berkumpul di Sydney, Australia, hari ini, untuk mendengarkan permintaan maaf Inggris atas program pemerintah yang mengirim mereka dan ribuan anak-anak lain ke negara-negara jajahan dimana mereka menderita perlakuan kejam dan penghisapan.

Duta Besar Inggris bagi Australia, Valerie Amos, membacakan permintaan maaf yang dikeluarkan sehari sebelumnya oleh Perdana Menteri Inggris Gordon Brown di London. Amos permintaan maaf itu seharusnya sudah sejak dahulu disampaikan. Banyak di antara hadirin mencucurkan air mata dalam upacara itu, tetapi lainnya mengatakan permintaan maaf itu datang terlalu lambat.

Dari tahun 1920-an sampai tahun 1960-an, Inggris mentransmigrasikan paling sedikit 130.000 orang anak-anak ke Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Rhodesia atau Zimbabwe. Para sejarahwan mengatakan anak-anak itu dipisahkan dari orang tua mereka dengan janji palsu akan kehidupan yang lebih baik. Banyak dari mereka berakhir dalam penjara dan rumah sakit jiwa atau dipekerjakan sebagai buruh tani.

Brown mengeluarkan permintaan maafnya hari Rabu dalam pidatonya di hadapan parlemen Inggris. Ia mengatakan Inggris benar-benar merasa sedih karena penderitaan yang menimpa anak-anak itu dan keluarga mereka akibat dari apa yang disebutnya program yang keliru dan memalukan.

XS
SM
MD
LG