Kamboja
mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pemimpin oposisi utama negara
tersebut karena tidak hadir di pengadilan untuk menjawab tuduhan penghasutan
ras dan perusakan properti.
Para pejabat hari Kamis mengatakan pengadilan provinsi Svay Rieng mengeluarkan
surat perintah itu setelah Sam Rainsy tidak menggunakan hak jawab pada sidangnya
hari Senin. Pemimpin oposisi itu sedang berada di Paris.
Dia didakwa dan dilucuti kekebalan hukumnya sebagai anggota parlemen setelah membongkar
pos-pos perbatasan antara Kamboja dan Vietnam bulan Oktober.
Juru bicara partai oposisi, Yim Sovann mengatakan, partai berkuasa dari Perdana
Menteri Hun Sen menggunakan kasus itu untuk mengintimidasi anggota oposisi.
Ia mengatakan Sam Rainsy tidak melakukan kesalahan karena pos-pos perbatasan
tersebut ditempatkan di tengah-tengah lahan petani Kamboja tanpa persetujuan
mereka.
Phay Siphan juru bicara pemerintah membantah kasus itu bermotif politik.