Serangan bom yang gagal dalam sebuah pesawat penumpang Amerika hari Natal lalu memunculkan kembali perdebatan mengenai penggunaan alat pemindai di bandar-bandar udara.
Berbeda dengan pendeteksi logam, pemindai yang harganya sangat mahal ini dapat membuat citra seluruh tubuh penumpang dan dapat memperlihatkan bahan peledak plastik atau kimia yang disembunyikan di bawah pakaian.
Pembuat pemindai itu mengatakan, alat itu dapat mencegah pelaku pemboman hari Jumat itu menyelundupkan bubuk peledak di dalam celana ke dalam pesawat Northwest Airlines yang terbang dari Amsterdam ke Detroit.
Hanya sejumlah kecil alat itu digunakan di Amerika, karena harganya yang sangat mahal dan karena isu privasi. Bulan Juni, DPR Amerika melalui pemungutan suara melarang penggunaan mesin itu sebagai alat keamanan utama, dan penggunaannya dibatasi sebagai alat sekunder.
Uni Eropa sedang melakukan ujicoba penggunaan alat itu.