Orang-orang suku terpencil
bersenjata di pulau Mindanao, Filipina selatan, telah membebaskan paling
sedikit sembilan orang sandera lagi sementara kemacetan perundingan dengan
pihak berwenang memasuki hari kedua.
Sembilan orang sandera yang dibebaskan hari Jumat adalah diantara 75 orang yang
mulanya diculik di sebuah sekolah dan di beberapa rumah di kota Prosperidad di propinsi Agusan del Sur
sehari sebelumnya.
Para perunding berhasil memperoleh pembebasan
ke-17 anak sekolah dan seorang perempuan beberapa jam setelah penculikan itu.
Pemimpin kelompok penculikan beranggota 15 orang itu, Joebert Perez, bertemu
dengan wartawan diluar kompleks tempat mereka menawan 48 orang sandera. Dia
mengulangi tuntutannya bahwa tuduhan pembunuhan terhadap kelompoknya dicabut,
dan agar polisi melucuti senjata anggota keluarga besar saingan mereka.
Filipina selatan dilanda oleh perampokan, permusuhan antar suku, milisi
bersenjata yang diawasi secara longgar, dan pemberontak Muslim dan komunis.****