Kepala Badan Nuklir Iran mengatakan, negaranya memerlukan 20 pabrik pengayaan uranium untuk memproduksi bahan bakar bagi fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklirnya.
Ali Akbar Salehi mengatakan, Iran memerlukan tenaga listrik 20 ribu megawat yang memerlukan 20 kali kapasitas nuklir yang diproduksi di fasilitasnya di Natanz.
Komentarnya hari Sabtu menandai pernyataan kedua Iran minggu ini untuk memperluas program atomnya. Tindakan itu merupakan pembangkangan terhadap tuntutan PBB untuk menghentikan pengayaan uranium. Salehi juga mengatakan Iran tidak mempunyai rencana untuk mundur dari perjanjian non-Proliferasi Nnuklir. Dia mengatakan, negara-negara barat berupaya memaksa Teheran keluar dari pakta itu.
Iran sebelumnya mengatakan, pihaknya tidak melihat ada manfaatnya menjadi anggota perjanjian non-proliferasi nuklir.
