Tautan-tautan Akses

Obama: Sulit Bagi Iran Putuskan Soal Nuklir


Presiden Amerika Barack Obama mengatakan situasi politik di Iran telah menghalangi negara itu untuk menerima kesepakatan bahan bakar nuklir yang ditawarkan negara-negara kuat dunia.

Dalam interview dengan Reuters hari Senin, Obama mengatakan Amerika telah membuat kemajuan dalam larangan penyebaran nuklir, tapi Iran dan Korea Utara "belum cukup stabil secara politis" untuk membuat keputusan cepat mengenai isu tersebut.

Hari Senin pagi, Wakil Amerika di Badan Tenaga Atom Internasional IAEA, Glyn Davis mengatakan, negaranya ingin memberi Iran lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan kesepakatan penting tentang pengayaan uranium yang akan meredakan kekhawatiran Barat mengenai program nuklir Iran yang kontroversial.

Iran secara resmi belum menanggapi proposal pengayaan uranium dukungan PBB yang dibuat tiga minggu lalu di Wina. Namun seorang anggota parlemen Iran utama (Alaeddin Boroujerdi) hari Sabtu mengatakan Iran akan menolak rencana pengiriman keluar negeri 1200 kilogram uranium yang sudah diperkaya miliknya untuk diperkaya lebih lanjut.

Berbicara di Berlin, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan terlalu dini untuk memastikan apa yang akan terjadi jika Iran akhirnya menolak tawaran tersebut.




XS
SM
MD
LG