Para pekerja medis dan saksi mengatakan sedikitnya 20 orang, termasuk warga sipil, tewas di ibukota Somalia, Mogadishu, setelah terjadinya salah satu bentrokan paling buruk dalam beberapa pekan terakhir antara militan Islamis dan pasukan pemerintah.
Ali Muse, kepala layanan ambulan Mogadishu, mengatakan, sedikitnya 58 lainnya terluka.
Para Saksi mengatakan baku tembak mulai terjadi hari Kamis di bandara internasional ketika Presiden Sharif Shekh Ahmed akan melakukan perjalanan ke Uganda untuk menghadiri pertemuan Uni Afrika mengenai pengungsi dan orang-orang yang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka.
Para saksi mengataka, para pemberontak menembakan mortir ke bandara dan pesawat udara, dan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika membalasnya dengan tembakan. Presiden tidak terluka dalam serangan itu.
Mereka mengatakan, pasar Bakara yang sibuk juga terkena pecahan mortir. Para saksi melihat, sedikitnya ada enam warga sipil tewas di sana. Somalia belum memiliki pemerintah pusat yang stabil sejak 1991.
Kelompok militan Islamis Al-Shabab dan sekutu-sekutunya mengontrol banyak bagian di Somalia setelah hampir tiga tahun perang menentang pemerintah Somalia yang didukung Barat.