Presiden Uganda Yower
Museveni menuduh pihak oposisi di negaranya menyulut kerusuhan baru-baru ini
yang menewaskan 21 orang.
Dalam pernyataan kepada parlemen hari Selasa, Presiden Museveni mengatakan
kelompok oposisi utama di negara itu, yang dipimpin oleh Kizza Besigye,
meng-eksploitasi persengketaan antara penguasa tradisionil dalam kelompok etnik
Buganda dan pemerintah untuk kepentingannya sendiri.
Kekerasan tersebut mulai terjadi pekan lalu di ibukota, Kampala, setelah polisi
menghentikan pemimpin tradisionil Ronald Muwenda Mutebi menghadiri sebuah
festival pemuda.
Hari Selasa, jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Gordon Duguid mengatakan
Amerika prihatin mengenai kerusuhan tersebut. Dia mengatakan para pejabat
Amerika sedang bekerjasama dengan pihak berwenang Uganda untuk memantau situasi
tersebut.
Duguid mengatakan Amerika Serikat mendesak pemerintah Uganda agar menjamin
hak-hak warganya dihormati.