Yaman mengatakan mereka berencana menunda serangan militernya terhadap pemberontak Shiah untuk memberi berbagai organisasi bantuan akses kepada warga sipil yang terkena dampak perang.
Sebuah pernyataan dari Yaman mengatakan penundaan akan
mulai berlaku jam 9 malam hari Jumat waktu setempat.
Pejabat PBB mengatakan sektiar 150,000 orang telah terusir akibat perang antara pasukan pemerintah dan pemberontak. Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi telah meminta kedua pihak untuk membuat koridor khusus bagi warga sipil untuk meninggalkan daerah konflik dan bagi pekerja kemanusiaan untuk membawa masuk persediaan.
Jumat dini hari, Yaman mengatakan 3 pemimpin pemberontak tewas dalam operasi militer di propinsi Saada di Yaman utara, dekat perbatasan Saudi. Para pemberontak menuduh Saudi Arabia, sekutu utama Yaman, menyediakan bantuan militer untuk pemerintah Yaman.