Polisi Haiti menembakkan gas airmata untuk membubarkan
sekitar 2000 demonstran yang berkumpul di luar gedung parlemen untuk menuntut
kenaikan upah minimum dari 2 dolar menjadi 5 dolar per hari.
Bentrokan itu terjadi hari Selasa ketika para anggota parlemen bersiap-siap
hendak melakukan pemungutan suara mengenai isu tersebut. Laporan-laporan
mengatakan bentrokan itu mulai terjadi setelah beberapa demonstran melemparkan
batu ke arah polisi.
Sebelum itu dalam tahun ini, para anggota parlemen melakukan pemungutan suara
yang mendukung kenaikan tiga kali lipat upah minimum, tetapi Presiden Rene
Preval memveto rancangan undang-undang tersebut, dengan mengatakan upah para
pekerja pabrik pakaian seharusnya tidak diikutsertakan dalam rencana kenaikan
upah tersebut.
Haiti, sebuah negara berpenduduk 9 juta orang, adalah negara paling miskin di
Belahan bumi Barat. Empat kali badai tahun lalu menewaskan ratusan orang dan menghancurkan
kira-kira 15 persen produksi ekonomi
negara itu.