Tiongkok mengatakan menahan 319 orang lagi yang terkait dengan kekerasan etnis mematikan bulan lalu di Xinjiang, propinsi otonomi suku Uighur di Tiongkok Barat laut.
Kantor berita pemerintah Xinhua hari Minggu melaporkan para tersangka itu ditangkap di ibukota Urumqi dan beberapa bagian propinsi Xinjiang lainnya berdasarkan keterangan dari masyarakat dan penyelidikan polisi.
Kantor berita itu tidak merinci tuduhan yang dikenakan kepada ke 319 orang itu atau kepada lebih dari 1000 orang yang ditangkap dalam kerusuhan 5 Juli.
Hampir 200 orang meninggal di Xinjiang dalam bentrokan antara etnis Uighur, pasukan keamanan Tiongkok dan etnis Han yang mayoritas.
Beijing menuduh kekerasan itu dipicu oleh kekuatan-kekuatan asing yang mengobarkan semangat separatis dikalangan minoritas Uighurs yang kebanyakan Muslim.
Namun Uighur menuduh polisilah yang memicu kekerasan, yang oleh suku Uighur dikatakan merupakan bagian kebijakan represif Tiongkok terhadap mereka.