Human Rights Watch mendesak pemerintah Srilangka agar membebaskan hampir 300 ribu penduduk suku Tamil yang ditahan di kamp-kamp dua bulan setelah perang yang berlangsung selama 25 tahun di negara itu berakhir.
Kelompok hak azasi itu mengatakan tetap menahan ratusan ribu penduduk sipil merupakan tindakan yang "keterlaluan" dan melanggar hukum internasional.Hari Senin, seorang diplomat Amerika, wakil menteri luar negeri urusan pengungsi, Eric Schwartz, mengatakan Washington sangat prihatin mengenai orang-orang yang ditahan di kamp tersebut. Dalam kunjungan di Srilangka, dia mengatakan pembatasan untuk mengunjungi kamp-kamp itu tetap merupakan hal yang memberatkan bagi badan-badan bantuan internasional yang berusaha untuk membantu.
Pemerintah Srilangka mengatakan pembatasan tersebut perlu karena pihaknya mencurigai bahwa sejumlah orang di kamp-kamp itu barangkali adalah bekas pejuang pemberontak.