Tautan-tautan Akses

Mousavi Serukan Lebih Banyak Protes


Pemimpin oposisi Iran Mir Hossein Mousavi telah mengeluarkan pernyataan mendukung protes lanjutan menentang kemenangan pemilihan Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang dipertikaikan.

Dalam pernyataan yang di posting di Internet Minggu, Mousavi mengatakan warga Iran memiliki hak untuk memprotes apa yang disebutnya kebohongan dan kecurangan. Tetapi ia mohon pendukungnya agar menahan diri dan tidak terlibat dalam kekerasan.

Saksi mata di Teheran mengatakan pendukung Mousavi naik ke atap Minggu setelah matahari terbenam untuk meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah.

Polisi dan milisi pro pemerintah melakukan patroli di jalan-jalan ibukota Iran Minggu, menyusul protes maut sehari sebelumnya.

Televisi pemerintah Iran mengatakan paling sedikit 10 orang tewas Sabtu, sehingga korban tewas resmi total berjumlah 17 sejak unjuk rasa dimulai.

Belum ada laporan tentang protes oposisi besar-besaran di ibukota, dan pemberangusan berita telah menghambat liputan peristiwa di Iran oleh media independen.

Ribuan melakukan unjuk rasa Sabtu di Teheran, meskipun diperingatkan oleh pemimpin tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei untuk menghentikan demonstrasi penentangan hasil pemilihan 12 Juni.

Sebuah kelompok yang menamakan diri Kampanye Internasional bagi HAM di Iran, melaporkan bahwa pengunjuk rasa yang mencari pengobatan di rumah sakit di tangkap dirumah sakit.

Media Iran mengatakan putri salah satu tokoh utama Iran, mantan presiden Hashemi Rafsanjani, dan empat anggota keluarga ditangkap selama protes berlangsung, tetapi kemudian dibebaskan.

Dalam perkembangan terpisah, ratusan orang berkumpul di seluruh Eropa dan Amerika Minggu guna memperlihatkan solidaritas dengan pengunjuk rasa oposisi, sementara para pemimpin Barat mendesak agar pemerintah Iran menahan diri dalam menanggapi demonstrasi.

DI Jerman beberapa ratus orang termasuk warga Iran turun ke jalan di Berlin, menuntut penyelidikan terhadap tuduhan kecurangan pemilihan di Iran dalam pemilihan presiden tanggal 12 Juni lalu.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Jerman berada di fihak rakyat Iran dan ia mendesak pemerintah Iran agar mengijinkan penyelenggaraan demonstrasi damai.

Di Perancis pengunjuk rasa berkumpul di luar Kedutaan Besar Iran untuk melakukan protes terhadap kekerasan sepanjang minggu di Iran.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy secara tajam meng-kritik penumpasan Iran terhadap pengunjuk rasa, katanya hal itu tidak dapat dimaafkan.

Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini minta pemerintah Iran agar segera mengambil langkah untuk mengusahakan pemecahan damai terhadap krisis internal itu.

Sementara jurubicara Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan penguasa Iran harus menanggapi tuduhan kecurangan pemilihan secara transparan.



XS
SM
MD
LG