Hampir setahun yang lalu, Mahathir meninggalkan partai Organisasi Nasional
Melayu Bersatu(UMNO) yang berkuasa karena merasa tidak puas dengan prestasi
penggantinya, Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi.
Keputusannya itu diumumkan sehari setelah Najib Razak mulai memangku jabatan
sebagai perdana menteri yang baru.
Mahathir mengatakan dia merasa gembira kembali menjadi anggota UMNO dan
mendesak orang-orang lain yang meninggalkan partai UMNO agar kembali menjadi
anggota partai yang berkuasa itu.
Dia mengatakan citra partai UMNO telah memburuk dalam masa beberapa tahun
terakhir ini dan mendesak partai itu agar membersihkan citranya.
Mahathir meletakkan jabatan sebagai perdana menteri tahun 2003 setelah 22 tahun
berkuasa, dan memilih Abdullah sebagai penggantinya.