Kelompok hak asasi Human Rights Watch menyambut baik pembebasan dua tahanan politik Libya sebagai pertanda negara di Afrika Utara itu bersedia melepaskan masa lalunya.
Human Rights Watch memuji pembebasan hari Selasa terhadap Jamal al-Haji dan Faraj Humaid yang ditahan atas tuduhan merencanakan demonstrasi damai pada tahun 2007 untuk memprotes sebuah serbuan polisi.
Kedua laki-laki itu sudah menjalani 2 tahun dari 12 dan 15 tahun hukuman penjara.
Direktur regional HRW Sarah Leag Whitsin menyampaikan harapan bahwa Libya akan meneruskan jejak reformasi yang telah dimulainya.
Kelompok hak asasi yang berbasis di New York itu mengatakan 10 orang lainnya yang ditahan bersamaan dengan Humaid dan Haji yang mempunyai dwi kewarganegaraan, sudah dibebaskan.
Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan bukan lalu mengenai hak-hak asasi Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Libya masih terus melanggar hak-hak asasi mendasar.