Gencatan
senjata antara Israel dan
kelompok militan Hamas mulai berlaku Kamis pagi di Jalur Gaza, meskipun pemimpin kedua pihak
menyatakan keraguan bahwa gencatan senjata akan dapat ditegakkan.
Perjanjian
itu akan berlaku selama enam bulan, Tetapi PM Israel Ehud Olmert menyebutnya
'rapuh' dan memperingatkan bahwa perjanjian mungkin tidak akan tahan lama.
Kerapuhan
gencatan senjata digarisbawahi beberapa saat sebelum mulai berlaku, ketika
tentara Israel menewaskan
seorang militan di Gaza.
Setelah gencatan senjata berlaku, tentara Israel
mengatakan, kapal angkatan laut Israel
melepaskan tembakan peringatan terhadap perahu-perahu nelayan yang masuk ke
perairan Israel
di lepas pantai Kota Gaza.
Jurubicara
pemerintah Israel
menyatakan kekhawatirna bahwa Hamas akan menggunakan gencatan senjata untuk
menyusun kekuatan dan mempersenjatai diri.
Hamas
mengatakan, pihaknya berkomitmen pada gencatan senjata, Tetapi siap berperang
lagi jika Israel
melanggar gencatan senjata.