Pemimpin kelompok militan Palestina, Hamas, telah menyerukan pembicaraan tanpa syarat dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas, dalam wawancara dengan sebuah televisi Inggris.
Khalid Meshaal mengundang Abbas ke Gaza untuk merundingkan langsung perpecahan kedua faksi itu dalam wawancara Sky News yang disiarkan hari ini. Katanya, pembicaraan itu akan mencari jalan menyatukan Hamas dan partai Fatah Abbas, dan menyelesaikan issu-issu keamanan.
Undangan itu menyusul kesepakatan yang dicapai pekan lalu antara faksi-faksi yang bersaing untuk melangsungkan pembicaraan langsung pertama sejak kaum militan Hamas merebut kekuasaan di Jalur Gaza, Juni lalu. Tetapi dalam beberapa jam, para pejabat Fatah dan Hamas sudah tidak sependapat mengenai apa yang dimaksud kesepakatan itu.
Dalam wawancara hari ini, Meshaal juga mengatakan Gilad Shalit, tentara Israel yang ditawan masih hidup dan diperlakukan dengan baik. Kaum militan Hamas menculik Shalid dari Israel dekat perbatasan Gaza bulan Juni 2006.
