Gedung Putih hari Sabtu mengatakan, Amerika Serikat menyambut dan menyetujui konsensus bahwa konferensi perubahan iklim di Bali merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk menggantikan Protokol Kyoto yang habis masa berlakunya tahun 2012.
Namun dalam pernyataan tertulis, Gedung Putih menyatakan sangat prihatin bahwa tidak ada persetujuan baru yang bisa berhasil, kecuali kalau perundingan didasarkan pada situasi unik masing-masing negara serta mengakui hak masing-masing negara untuk mengembangkan perekonomiannya.
Uni Eropa menyatakan gembira dengan persetujuan Bali. Humberto Rosa, yang memimpin delegasi Uni Eropa ke Bali menyebut persetujuan Bali tepat sekali dengan yang diharapkan Uni itu. Uni Eropa dan negara-negara lain tunduk pada tekanan Amerika yakni agar jangan menetapkan sasaran khusus untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pembicaraan intens itu diperpanjang satu hari dan persetujuan dicapai seesudah ada himbauan pribadi oleh Sekjen PBB , Ban Ki-moon. Dia menyebut persetujuan itu -- tantangan yang menentukan untuk zaman kita ini.
