Sebuah gencatan senjata baru antara Hamas dan Fatah tampaknya bertahan di Jalur Gaza. Tetapi di Tepi Barat, polisi Palestina mengatakan, seorang pejabat Hamas telah diculik. Penculikan ini terjadi satu hari sebelum perundingan di Arab Saudi untuk menghentikan kekerasan antara Fatah dan Hamas.
Lebih dari 80 warga Palestina tewas dalam pertempuran di Gaza sejak Desember. Seorang jurubicara Hamas mengatakan pada Radio Israel, pemimpin faksi Khaled Mashaal dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dari Fatah, sudah hampir sepakat mengenai pembentukan pemerintah persatuan.
Media Israel dan Palestina melaporkan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh akan memimpin pemerintah baru ini, dan posisi-posisi kunci dalam kabinet di berikan pada pegawai negeri yang disetujui oleh Hamas dan Fatah. Laporan itu mengatakan, Presiden Abbas akan berunding dengan Israel sebagai wakil Palestina. Seorang tokoh Fatah, Qadura Fares, mengatakan pemerintah baru ini akan menghormati semua kesepakatan Israel Palestina sebelum nya. Penolakan Hamas untuk mengakui Israel telah menimbulkan sanksi Amerika dan Uni Eropa yang melumpuhkan perekonomian Palestina sejak Hamas mengambil alih kendali pemerintahan di Palestina tahun lalu.