Presiden Filipina Gloria Arroyo mempertahankan militer negaranya setelah laporan baru-baru ini menuduh keterlibatan tentara dalam pembunuhan para aktifis politik.
Arroyo mengatakan kendati beberapa militer negara itu mungkin terkait dalam pembunuhan tersebut, tentaranya “99,9 persen baik, pekerja keras, patriot Filipina." Dia juga bersumpah akan menumpas pola kekerasan politik di negaranya.
Kemarin, dia memerintahkan investigasi terkait tuduhan keterlibatan militer atas kematian ratusan aktifis politik yang dibunuh sejak 2001.
Setelah menerima laporan yang dibuat mantan Hakim Agung Jose Melo pada hari Selasa, Presiden Arroyo memerintahkan beberapa departemen pemerintah ( Komisi HAM, Departemen Pertahanan dan Kehakiman) untuk menyelidiki lebih jauh apakah anggota militer terlibat dan untuk menghukum yang didapati bersalah.