Aktivis demokrasi Birma, Naw Ohn Hla melakukan gugatan hukum terhadap lebih dari 120 penerbit dan redaktur publikasi setempat karena menurunkan tulisan menyerang pribadinya.
Dalam keterangan kepada VOA Siaran Bahasa Birma hari Minggu ia mengatakan sebagian dari publikasi itu menggambarkannya sebagai seorang pelacur dan itulah sebabnya ia menuntut mereka.
Bekas anggota Liga Nasional Bagi Demokrasi itu mengatakan tulisan tersebut menunjukkan media negeri itu tidak mempunyai martabat. Ia juga mengemukakan bahwa wartawan mempunyai tanggungjawab untuk mengecek sesuatu informasi sebelum diterbitkan.
Naw Ohn Hla adalah seorang di antara sekitar 12 perempuan yang tiap hari Selasa berkumpul di Pagoda Shwedagon yang terkenal di Rangoon untuk bersembahyang bagi pembebasan tahanan politik di Birma termasuk pemimpin demokrasi Aung San Suu Kyi.