Wakil Presiden Irak, Tariq al-Hashimi mengecam rekan-rekan pemerintahan nya karena menyelenggarakan hukuman mati terhadap mantan pembantu Saddam Hussein. Seorang jurubicara pemerintah Irak mengatakan, saudara tiri Saddam, Barzan Ibrahim al-Tikriti, dan mantan Ketua Pengadilan Revolusioner, Awad Hamed al-Bandar, digantung sebelum dini hari. Kedua orang ini dijatuhi hukuman mati karena peranan mereka dalam pembunuhan 148 warga Shiah di desa Dujail tahun 1982.
Hashimi, seorang Muslim Suni, mengatakan, hukuman gantung itu menyulitkan usaha pemerintah untuk melakukan rekonsiliasi antara kelompok sektarian di Irak. Hashimi mengatakan pada jaringan televisi Sky News, hari ini, ia tadinya berharap nyawa Saddam dan kedua pembantu nya bisa diselamatkan, guna mendukung lebih banyak partisipasi dalam proses politik di Irak.
Presiden Uni Eropa, Jose Manuel Barroso juga mengecam hukuman mati ini, dan ia menambahkan tidak ada pihak yang berhak mencabut nyawa orang. Kantor Berita Rusia, Interfax, mengutip Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, hukuman mati ini tidak akan menyumbang pada stabilitas di Irak. Sementara, Menteri Luar Negeri Amerika Condoleeza Rice mengatakan, hukuman gantung ini merupakan bagian dari proses hukum di Irak.