Para Pemimpin ASEAN yang telah sepakat untuk menciptakan blok politik dan ekonomi yang lebih ketat, menandatangani pakta mengenai masalah terorisme dan menetapkan tujuan untuk menjadi zona perdagangan bebas paling lambat tahun 2015. Di Kota Cebu, Filipina Tengah hari Sabtu, para Pemimpin ASEAN menandatangani rancangan piagam yang akan mengubah organisasi yang beranggota 10 negara itu menjadi kelompok yang berdasarkan pada peraturan, serupa dengan Uni Eropa.
Piagam itu akan menciptakan mekanisme bagi negara-negara anggota untuk menyelesaikan sengketa dan mengenakan sanksi. Piagam itu juga akan memungkinkan dikeluarkannya negara-negara anggota yang melanggar persertujuan dan resolusi perhimpunan tersebut.
Para pemimpin ASEAN juga menandatangani pakta anti terorisme pertama bagi kawasan itu. Pakta tersebut secara hukum mewajibkan negara anggota berbagi informasi intelijen , dan mengekstradisi tersangka teroris dari satu anggota ke anggota lainnya dalam ASEAN.
Persetujuan tersebut berusaha memudahkan negara-negara ASEAN untuk melacak tersangka dan uang dari satu anggota ke anggota lainnya. Perdagangan merupakan topik utama lain yang dibahas para pemimpin ASEAN.
Mereka memajukan sasaran untuk menciptakan zona perdagangan bebas dari tadinya tahun 2020 ke tahun 2015. Mereka juga berseru agar pembicaraan Organisasi Perdagangan Dunia, WTO yang macet dilanjutkan lagi.