Para demonstran oposisi pimpinan Hizbullah diperkirakan akan berdatangan hari ini Minggu untuk melancarkan rapat umum massal dengan tujuan menggulingkan pemerintah yang didukung Amerika di Libanon.
Para pendukung oposisi telah berkemah di Beirut selama lebih dari sepekan dengan bersumpah tidak akan pergi sampai tuntutan mereka untuk diberi kekuasaan lebih besar dalam pemerintahan persatuan nasional, dipenuhi.
Perdana Menteri Libanon Fuad Siniora telah menolak tuntutan oposisi itu. Dia menuduh Hizbullah mengancam hendak mengkudeta pemerintahannya. Hizbullah adalah kelompok militan syiah yang didukung Syria dan Iran.
Siniora telah mengurung diri di kantornya di Beirut sejak aksi protes itu dimulai. Ketegangan tinggi di Beirut sejak pembunuhan tanggal 21 November atas politisi Kristen anti-Syria Pierre Gemayel.