Krisis politik di Fiji berlanjut hari ini di tengah kebingungan mengenai apakah batas waktu militer untuk menggulingkan pemerintah telah diperpanjang. Komandan militer Frank Bainimarama membantah klaim perdana menteri bahwa dia telah memperpanjang batas waktu tersebut dari hari Jumat sampai hari Senin. Dia mengatakan kepada surat-kabar Fiji Sun bahwa dialah yang akan menetapkan batas waktu itu, bukan Perdana Menteri Laisenia Qarase.
Pihak militer masih belum melakukan tindakan yang nyata untuk menguasai pemerintah setelah batas waktu hari Jumat berlalu.
Sementara itu, perdana menteri dan kabinetnya telah lari ke tempat persembunyian. Bainimarama mengatakan kepada mereka agar keluar dari persembunyian, dengan mengatakan keselamatan mereka dijamin.
Perdana Menteri Qarase mendorong rakyat Fiji agar membela demokrasi dan tidak membiarkan, yang disebutnya, seorang diktator menguasai Fiji.