Tanah longsor dan hujan deras yang dipicu oleh topan kuat di Filipina timur telah menewaskan lebih dari 100 orang, dengan beberapa lainnya hilang.
Sekurang-kurangnya 20 orang tewas ketika tanah longsor mengalir dari Gunung Mayon di desa Padang, kira-kira 350 kilometer di sebelah tenggara ibukota, Manila. Pihak berwenang mengatakan mereka khawatir jumlah korban tewas mungkin akan meningkat. Korban tewas dilaporkan di beberapa daerah lain di provinsi Albay, termasuk kota Daraga dan kota Santo Domingo.
Topan Durian menghantam pulau Cantanduanes Kamis kemarin dengan angin berkecepatan mencapai 190 kilometer per jam, dan angin ribut mencapai 225 kilometer per jam. Topan tersebut menumbangkan pohon-pohon, memutuskan aliran listrik di daerah pantai dan memaksa ratusan penduduk berlarian ke dataran yang lebih tinggi.
Topan itu kini melemah dan bergerak ke dekat pulau Mindoro, di sebelah selatan Manila, dengan kecepatan angin 150 kilometer per jam.