Kelompok HAM yang berkedudukan di Amerika Serikat mengatakan, mantan Presiden Iraq Saddam Hussein tidak diadili secara layak dan karena itu seyogianya tidak di-eksekusi.
Human Rights Watch yang berkedudukan di New York dalam laporan yang dirilis hari ini mengatakan, sidang peradilan mantan pemimpin Iraq itu dicemari cacat prosedural.
Antara lain, menurut Human Rights Watch, pengadilan tidak memberi para pengacara-pembela dokumen-dokumen penting sebelumnya. Dikatakan, pernyataan 29 saksi yang diajukan jaksa dibacakan untuk dicatat, tanpa kesempatan untuk melakukan pemeriksaan silang terhadap mereka.
Kelompok itu mengecam hakim ketua sebagai berpihak, dan mengatakan para hakim dibawah tekanan terus menerus dari pemerintah Iraq.
Sebelumnya bulan ini, Pengadilan Tinggi Iraq menjatuhkan hukuman gantung terhadap Saddam dan dua terdakwa lain bersamanya karena telah memerintahkan pembunuhan 148 pria dan anak laki-laki dari kota Syiah Dujail tahun 1982.