Departemen Luar Negeri Amerika menahan bantuan 24 juta dolar kepada Thailand sebagai jawaban atas kudeta militer terhadap pemerintah sipil pekan lalu. Juru bicara Departemen mengatakan hari Kamis, tindakan itu sesuai dengan Undang-Undang Amerika membatasi bantuan kepada negara-negara yang ditimpa kudeta militer.
Menurutnya, bantuan itu menyangkut operasi militer bukan bantuan kemanusiaan. Seterusnya juru bicara mengatakan, bantuan akan dipulihkan apabila negara bersangkutan kembali di bawah pemerintah yang dipilih secara demokratis.
Hari Rabu Duta Besar Thailand untuk PBB mengemukakan dalam Sidang Majelis Umum bahwa negaranya akan bangun dari kudeta itu sebagai negara demokrasi yang kuat.
Ia menambahkan, dalam beberapa hari ke depan sudah akan berdiri pemerintah interim baru. Dan salah satu tugas utama pemerintah itu ialah mencabut Undang-Undang Keadaan Darurat.